Kemerdekaan Berawal Dari Perut

Sebuah tulisan dari seorang anak manusia yang kelaparan di tengah malam

Apa yang menandakan suatu negara merdeka menurut anda ? bebas dari penjajahan bangsa asing, bebas mengeluarkan pendapat, bebas melakukan hal yang suka – suka gue, atau bebas melakukan hal yang bebas ?. yah semua benar karena kecenderungan manusia berpendapat itu relative, seperti kata pepatah cantik itu relative, jelek itu mutlak. Nah terlepas dari arti itu semua, pernahkan kita mencoba berpikir, apa bangsa ini sudah merdeka ?

Ok, mungkin perjalanan umur bangsa ini telah mencapai 63 tahun, namun kemerdekaan yang kita rasakan setiap tanggal 17 agustus tak pernah meninggalkan kesan apa-apa sepertinya, paling banter Cuma upacara 17an yang diselenggarakan sekolah atau instansi/pemerintah atau pemandangan anak – anak pada lomba –lomba yang aneh, dari makan kerupuk, lompat karung, masukan paku dalam botol, atau panjat pinang (permainan supermegagiga aneh), akibat hal ini gue sewaktu umur 7 tahun, pernah berpikir bahwa kemerdekaan indonesia adalah kemerdekaan yang bebas melakukan lomba seperti itu ( maklum belum belajar IPS).

Nah, terlepas dari apa arti kemerdekaan itu, sekarang kita pikir kembali, mengapa saya coba katakan bangsa ini belum merdeka (meski banyak yang sudah perpendapat seperti itu). Belum merdekanya kita dikarenakan karena 1 hal yaitu belum merdekanya perut sebagian masyarakat bangsa ini. Perkataan kontroversial yang saya buat ini bukan sebagai rasa pasrah saya terhadap masyarakat indonesia atau sebagai ungkapan seorang calon sarjana peternakan menyikapi persoalaan bangsa sehingga menyamakannya menjadi seperti ternak yang berpikiran hanya makan saja. Sumpah demi allah bukan seperti itu.

Kemerdekaan yang berawal dari perut bermaksud ingin menciptakan masyarakat indonesia yang sejahtera, sejahtera maksudnya ialah masyarakat indonesia yang mampu makan 3 kali sehari bukan sehari sekali atau tidak makan sama sekali meski apapun pekerjaannya, buruh, pns, pengusaha, tukang becak dll. Yang penting dia mampu mencukupi kebutuhan tersebut, yah tentu saja dengan cara yang halal. Jika anda berpikir untuk berinvestasi, maka investasikanlah KESEHATAN anda, karena jika anda sehat anda mampu melakukan hal yang dilakukan oleh seseorang yang tidak sehat.

Seperti kita ketahui, seseorang tak mungkin melalukan sesuatu atau pekerjaan yang optimal bila dia merasa kelaparan. Mungkin saja yang menyebabkan kegagalan timnas kita selama ini adalah kurangnya gizi (suplemen) untuk pemain di pelatnas, sorry Cuma khayalan aja. Namun yang jelas adalah bagaimana kebijakan suatu pemerintah akan berjalan jika perut masyarakatnya belum merdeka. Yah, teman bayangkan sendiri ?

Teori memang sudah menjamur dibangsa ini, mungkin teori saya juga tidak bermanfaat jika tidak ada aplikasinya. Terus terang, mungkin anda yang merasa sulit makan 3 kali sehari dikarenakan oleh himpitan ekonomi, dan tingginya harga barang. Saya pun tak bisa memungkiri, namun ada kalanya kita menyingkirkan sedikit ego kita. Contoh saja, jika harga minyak goreng naik, mengapa kita tidak menyampingkan ego kita sedikit untuk merebus makanan kita. Mungkin rasanya tidak enak daripada yang digoreng, namun direbus lebih sehat dari yang digorengkan ???? Nah yuk memerdekakan diri dan masyarakat indonesia dengan menata perut saudara kita yang belum terisi. Memang mustahil, tapi dahulu negara ini juga mustahil untuk merdeka kan ? so kenapa tidak ?